Non Fiction
50 Lukisan Agung dan makna di dalamnya
Outline: Pada zaman lampau orang percaya bahwa ada kaitan erat antara estetika dan etika, antara keindahan dan keluhuran watak, antara seni dan karakter seseorang. Namun sejak zaman Abad Pencerahan, filsuf Baumgartner membuat pemisahan tanra estetika dan etika yang kemudian diteguhkan oleh Kant. Divisi ini berdampak, setidaknya secara populer, pada pemiskinan pengalaman akan seni dan keindahan karena seni sekarang jadi terlepas kaitannya dengan karakter, sedangkan Alkitab mengajarkan bahwa apa yang benar, yang mulia, yang adil, dan yang suci itu tidak dapat dipisahkan dari apa yang manis, yang sedap didengar, dan apa yang disebut kebajikan dan patut dipuji (Flp 4: 8). Dimensi estetis tidak dapat dipisahkan dari kebenaran dan kebajikan. Pengertian seni yang dalam memberi pengaruh atas kehalusan jiwa dan raga. Buku yang kecil dan sederhana ini mencoba untuk mengintegrasikan kembali kaitan seni (dalam hal ini khususnya lukisan) dengan makna filosofis/theologis yang ada di dalam karya tersebut sehingga kita bukan hanya memandang saja, tetapi terutama melihat dengan pengertian.
Tidak tersedia versi lain