Academic
Apa yang kau bawa pulang? : Sebuah Kontemplasi (Was bringst du heim, eine kontemplation)
Outline: Tidak peduli Anda jemaat awam, pengurus, atau elite gereja, kita mudah terbuai lifestyle keagamaan. Bagaimana menghadapi bencana atau musibah yang merenggut nyawa? Kadang ajal menjemput serta merta. Kita bahkan tak sempat berpamitan kepada siapa pun, apalagi merenung. Beruntung kalau kita masih punya waktu untuk mempersiapkan diri. Banyak yang tidak peduli kematiannya sendiri. Golongan kedua, sedikit yang ingin segera bersama-sama Tuhan dalam kemah abadi. Golongan terakhir, orang-orang percaya yang bukan hanya siap, tapi juga jauh-jauh hari sudah memikirkan oleh-oleh apa yang akan dibawanya pulang ke surga. Aneh rasanya membicarakan teologi yang muluk-muluk, sementara pada dasarnya kita takut mati. Sejarah gereja menunjukkan, betapa Roh Kudus menuntun dan menguatkan umat-Nya. Petrus yang disalib terbalik, Polycarpus mati dibakar, mereka seolah menertawakan kematian. Idealnya begitu. Bagaimana kalau kita merasa rohani justru morat-marit? Buku ini membahas dan mengantar kita pada refleksi diri. Disusun oleh 2 alumni Jerman, Agus Biyanto dan Alvin Limengka. Menyuguhkan pergumulan berat dan tantangan-tantangan nyata kehidupan, keduanya mengajak kita semua menilik ulang cara pandang (worldview), prioritas-prioritas, makna hidup, dan menguatkan saudara-saudari yang menghadapi penderitaan, putus harapan. Menggugah mereka yang merasa mapan.
Tidak tersedia versi lain