Non Fiction
Serat Centhini 6 : Pernikahan Syekh Amongraga dan Tambangraras
Outline: Akhirnya Syekh Amongraga dan Niken Tambangraras sah menjadi suami-istri. Pada malam pertama, mereka tidak melakukan hubungan suami istri sebagaimana umumnya. Semalaman Syekh Amongraga memberi wejangan kepada istrinya tentang masalah shalat. Sementara Centhini (pembantu mereka) ikut mendengarkan wejangan itu dari balik pintu. Pagi harinya setelah menyantap hidangan bersama-sama dengan keluarga dan para santri, Ki Bayi Panurta meminta Syekh Amongraga menerangkan makna Kitab Ibnu Kajar. Syarah Syekh Amongraga membuat semua yang hadir yang selama ini dimabuk dunia itu menunduk dalam-dalam. Mereka merasa takut karena sudah tahu syariat namun masih suka melanggarnya. Malam kedua, Syekh Amongraga kembali memberikan pelajaran agama kepada istrinya. Centhini pun ikut mendengarkan wejangan itu dari balik pintu. Hari berikutnya (sore hari) pengantin diboyong ke rumah adik bungsu istrinya yang bernama Jayengraga. Dan malam harinya, Syekh Amongraga kembali memberi wejangan kepada istrinya seperti pada malam sebelumnya. Buku ini adalah bentuk novelisasi Serat Centhini jilid 6 dari 12 jilid. Serat Centhini adalah naskah sastra Jawa yang istimewa, meliputi sejarah, pendidikan, geografi, arsitektur, pengetahuan alam, filsafat, agama, tasawuf, klenik, ramalan, sulap, kesaktian, perlambang, adat istiadat, tata upacara tradisi, etika, psikologi, flora dan fauna, obat-obatan, makanan, seni, dan lain-lainnya, bahkan sampai pada pengetahuan tentang senggama.
Tidak tersedia versi lain