Academic
Kebenaran dan para Kritikusnya : Mengulik Idea Besar yang memandu zaman kita
Outline: Mengapa kebenaran faktual bukan seluruh kebenaran? Bagaimana kebenaran terkait zaman? Mengapa kebenaran tidak lain daripada kedok kekuasaan? Bisakah kita mengatasi relativisme kebenaran lewat komunikasi rasional? Di manakah posisi agama, filsafat, dan sains dalam pencairan kebenaran? Buku ini adalah sebuah diskursus kebenaran. Jalan masuknya bukan lewat pintu agama, melainkan lewat pintu filsafat sains kontemporer. Dahulu dalam agama dan filsafat, kebenaran masih menyangkut seluruh kenyataan. Namun, dalam pengaruh sains modern, kebenaran mulai dipahami secara sempit sebagai kebenaran faktual. Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan itu, penulis mengomentari secara kritis pemikiran Kuhn, Feyerabend, Rorty, Heidegger, Gadamer sampai Foucault dan Habermas. Lewat perjalanan intelektual yang cermat dan penuh kesabaran ini, ia mengajak kita keluar dari pemikiran yang menyempit kebenaran sebagai fakta. Bersama Heidegger, ia melakukan ontological turn dengan mengangkat kembali diskursus kebenaran ke ranah ontologis, di mana agama, filsafat, dan sains dapat dilihat sebagai upaya-upaya pencairan kebenaran. Sebuah buku yang mengingatkan kita agar tidak terburu-buru memetik kebenaran sebelum matang, sehingga kita terbebas dari jebakan sainstisme, ideologi dan radikalisme agama.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain