Academic
Merangkai Kehidupan Bersama yang Pluralis & Rukun : Suatu Pendekatan Biblis Kontekstual
Outline: Bangsa Indonesia adalah bangsa yang plural. Masyarakatnya terdiri dari berbagai agama, suku, ras, budaya, bahasa, dan golongan yang berbeda. Dalam lingkup satu agama pun terdapat perbedaan tafsir dan dogma antara satu dengan yang lain. Kepelbagian ini pada satu pihak merupakan kekayaan yang patut kita terima. Sebab, dengan kepelbagian itu kita bisa saling melengkapi dan memperkaya. Namun, apabila kepelbagian itu disalahgunakan, kehidupan bersama yang rukun dan damai akan rusak. Persatuan dan kesatuan bangsa pun terancam. Sebab, dalam kehidupan bersama ini bisa muncul berbagai kepentingan: politik, ekonomi, suku, agama, golongan atau kelompok, dan sebagainya. Lalu disebarkanlah berbagai isu negatif dan sensitif yang bernuansa agama melalui media-media sosial sehingga menimbulkan sikap curiga-mencurigai sekaligus menjadi titik pemicu konflik di antara kelompok-kelompok yang berbeda. Menghadapi situasi itu, dibutuhkan kearifan dalam upaya merangkai kembali kehidupan bersama yang rukun itu. Kearifan itu dapat diwujudkan melalui sikap keterbukaan yang tulus dan bersahabat untuk menerima perbedaan, sambil tetap berpegang teguh kepada keyakinan yang dianut. Kita sepakat untuk berbeda, tetapi kita juga mesti sepakat saling menerima perbedaan. Sebab dengan begitu, sekalipun kita berbeda, kita tetap hidup dalam suasana rukun dan bersahabat.
Tidak tersedia versi lain