Academic
Berteologi dari hati : Cara Teologi menyikapi perkembangan Artificial Intelligence
Outline: Tanpa disadari, sebenarnya Artificial Intelligence (kecerdasan buatan - disingkat AI) sudah masuk dalam kehidupan sehari-hari. Artificial Intelligence adalah bagian dari bidang ilmu atau teknik komputer yang berfokus pada pembuatan mesin cerdas yang mampu melakukan tugas-tugas yang biasanya membutuhkan kecerdasan manusia seperti persepsi visual, pengenalan ucapan, pengambilan keputusan, dan penerjemahan bahasa. Peran AI di masa depan tentu akan semakin signifikan karena mesin dan software ini yang memiliki kemampuan untuk mengerjakan tugas sebagaimana kecerdasan manusia. Bagaimana seandainya AI berteologi? Apakah teologi akan menjadi semakin baik karena dia menjadi rasional, atau justru menjadi mati karena dilakukan tanpa iman? Atas pertanyaan inilah dunia teologi perlu juga memberi respons, bukan hanya terhadap penggunaan AI untuk pelayanan yang diberikan dalam gereja, namun juga terhadap pengembangan teologi sendiri. Berteologi dari Hati merupakan versi termutakhir dari naskah orasi pengukuhan penulis sebagai Guru Besar Skolah Tinggi Filsafat Theologi Jakarta. Buku ini membahas tentang model teologi apakah yang bisa ditawarkan untuk menjawab perkembangan AI sebagai mesin rasional, dengan tetap memiliki iman dalam teologi, namun tidak menghilangkan unsur rasio dalam studi teologi? Mengingat bahwa Tema yang diangkat naskah orasi ini masih sangat relevan, khususnya bagi dunia teologi di Indonesia.
Tidak tersedia versi lain