Academic
Keunikan Theologia Kristen Di Tengah Kepalsuan : Beriman, Beribadah Beragama dan Berbangsa
Outline: Keunikan Theologia Kristen. Keunikan theologia kristen berasal dari keunikan Allah Tritunggal yang dipercaya dalam suatu sistem keyakinan theologis yang konsisten, koheren dan komprehensif, bahwa Allah adalah:
Allah yang esa hakikatnya (the singular God) sekaligus Allah yang majemuk pribadinya (the plural God) yaitu Pribadi Allah Bapa, Allah Anak (Tuhan Yesus) dan Allah Roh Kudus. Allah yang jauh dan tak mungkin terjangkau oleh manusia (the transendent God) sekaligus Allah yang dekat dan yang menjangkau manusia (the immanent God) di dalam Tuhan Yesus saja. Allah yang tersembunyi (the hidden God) sekaligus Allah yang menyatakan diri (revealed God) di dalam dan melalui Tuhan Yesus saja. Allah yang tidak terbatas (unlimited God), namun sengaja membatasi diriNya (made Himself nothing) di dalam dan melalui Tuhan Yesus saja. Allah yang berdaulat (the sovereign God) sekaligus Allah yang bermurah hati (the mercifull God) di dalam dan melalui Tuhan Yesus saja. Allah adalah Allah benar dan adil sehingga Ia pasti menghukum manusia karena dosa-dosanya, namun Allah juga adalah Allah yang penuh kasih yang mengganti hukuman itu di dalam dan melalui kematian Tuhan Yesus saja.
Kepalsuan Dalam Theologia Kristen
Kepalsuan dalam kekristenan diperankan oleh orang-orang yang mengklaim dirinya beragama Kristen, namun sesungguhnya tidak beriman, sebaliknya world view mereka adalah animistik, dinamistik, deistik, pantheistik, sekularistik, bahkan atheistik, yang termanifestasi melalui cara hidup mereka yang tidak manusiawi dan kristiani. Tuhan Yesus menganalogikan mereka sebagai lalang yang ada di antara gandum (Matius 13: 24-30); kambing yang ada di antara domba (Matius 25:31-33). Yang palsu pasti ada di antara yang asli, Yang palsu pasti menyerupai yang asli, dan "dari buahnyalah kamu mengenal mereka", demikian kata Tuhan Yesus (Matius 7: 16, 20). Tidak mungkin semak duri menghasilkan buah anggur. Mereka sesungguhnya adalah semak duri, yang berkelakuan buruh, dan suka mengganggu Kristen yang sejati. Memang, ada juga "yang berpura-pura menjadi seperti domba", namun sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas (Matius 7: 15). Pada hari penghakiman, saat kedatangan Tuhan Yesus kembali, maka kepalsuan orang Kristen yang berkarakter kambing akan tersingkap, karena Tuhan Yesus sendiri akan memisahkan domba dari kambing (Matius 25: 31-33).
Tidak tersedia versi lain