Academic
Kiai dan Pembangunan Institusi Sosial
Outline: Melihat periodisasi perkembangan peradaban manusia, hampir dalam segala hal tradisionalitas dimaknai secara linear, sebagai bentuk kondisi yang lebih primitif disandingkan dengan modernitas yang selalu diartikan sebagai kondisi yang baru. Kebaruan inilah yang dipahami sebagai bentuk kondisi yang lebih benar. Namun, kondisi justru berbeda pada sejarah Indonesia abad ke-20, di mana tradisionalisme dalam pemaknaan sejarah kontemporer tersebut justru cenderung bertolak belakang pemaknaannya. Kemunculan gerakan tradisionalisme muncul setelah adanya gerakan modernisme. Buku ini adalah kajian mengenai aktivisme kiai dalam melakukan gerakan sosialnya di masyarakat. Bagi umatnya, kiai merupakan sosok yang kurang-lebih tidak dapat digantikan dengan person lainnya. Bukan hanya dengan simplifikasi bahwa kiai merupakan informal leader; pada kenyataannya kiai masih tetap menjadi pemimpin, tanpa dengan dikotomi formal maupun tidak formal. Pada akhirnya, kiai merupakan bagian penting dalam sisten sosial.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain